Setelah baca bukunya Matt Haig, aku baru ngeh.. beliau itu pemikirannya sedikit banyak mengurai apa yang muslim harus tahu. Salah satunya adalah tentang VALUE.
Selama ini, kupikir value itu konsep yang diciptakan dan dikembangkan manusia untuk menjadi manusia yang diterima secara sosial, atau paling nggak menjadi manusia yang bisa membanggakan seseorang yang dicintainya. Misalnya aja, seseorang dianggap memiliki value ketika ia bertanggung jawab, punya integritas, punya kepribadian yang unik, punya passion yang diperjuangkan, punya ketangguhan dalam menghadapi gempuran masalah, dll dll.
Semua itu....dilakukan demi ayang.
HEH bukan.
Yaaaa maksudnya semua itu dilakukan demi menjadi manusia yang 'desirable' atau paling nggak 'acceptable' lah yaa..
Makanya orang tuh harus terus berusaha untuk mengenali dirinya, supaya tahu value apa lagi nih yang harusnya ada di dirinya, yaa biar bagusan dikit jadi manusia. Atau value apa yang harus di-achieve biar bisa so emejing like you are valuable human being gituu..
NYATANYA..
konsep yang aku miliki mungkin punya flaw.
Matt Haig menjelaskan bahwa value itu sesuatu yang ada, karena kita manusia.
"Nilai kita adalah diri kita. Nilai kita adalah keberadaan kita. Nilai kita sudah ada pada kita. Nilai diri kita bukanlah sesuatu yang kita capai. Nilai diri kita bukanlah sesuatu yang kita beli. Nilai diri kita bukanlah sesuatu yang kita dapatkan lewat status atau popularitas atau gerakan senam perut atau dengan memiliki sebuah dapur yang keren. Nilai kita adalah eksistensi kita. Kita lahir, sudah dengan nilai, sebagaimana semua bayi dan nilai itu tidak hilang hanya karena diri kita menjadi bertambah tua. Kita seorang manusia, hidup."
Pas baca ini, aku langsung mikir. LAH IYA JUGA. Harusnya manusia itu bernilai, ya karena dia lahir jadi manusia. Pemikiran ini ada di islam, aku tahu saat penciptaan manusia itu, manusia diembani amanah, dimana gunung, laut, langit, bumi, merasa nggak sanggup jika diberi amanah yang ditanggungkan kepada manusia. Jadi manusia itu sangat valuable, sekali lagi, karena dia manusia.
Sejak dipilih terlahir menjadi manusia, manusia sudah memiliki value nya.
Gak semua hal bisa dan sanggup jadi manusia. Makanya manusia sudah cukup. Menjadi manusia sudah mewakili konsep sebuah value itu sendiri.
Kalau kelak, di antara kita, ada yang tiba-tiba merasa tidak memiliki value, hey... you read this, you are human, and that's why you are valuable.
Comments
Post a Comment