Skip to main content

Meminta Maaf atas Hal yang Tidak Diketahui

Pak Ustadz pernah bilang, syukur kepada Allah itu sesungguhnya tidak terbatas pada nikmat yang telah dianugerahkan, tapi juga pada apa-apa yang tidak dimiliki, karena bisa jadi apa yang tidak kita miliki itulah yang menjaga kita lebih dekat dengan Tuhan dan menjadi pribadi yang baik.

OK, this the clue to say anjay! ANJAYyyyy! #AangBeingAang #AangAlay2021

Urusan bab bersyukur pada hal yang tidak dimiliki memang telah dipelajari di silabus kehidupan Tahun Ajaran 2020.

Lalu.. Di 2021 Januari, ada pelajaran baru yang cukup membagongkan yaitu, meminta maaf atas hal yang tidak diketahui.

Tentu saja sebagai manusia biasa, ada hal yang menyakitkan seseorang bahkan bisa saja terjadi pada orang yang kita tidak tahu siapa dia, dimana dia saat ini atau bagaimana mekanisme menyakiti itu bisa terasa secara langsung maupun tidak langsung.

Pembelajaran hari ini terjadi karena ternyata (bisa jadi dan sangat mungkin terjadi dengan peluang yang sangat besar mencapai 99,999%), saya ngga sengaja nyakitin orang.

Masalah utamanya adalah ketidaktahuan.

Ngga tahu kalau ada orang yang bisa aja tersakiti, ngga tau kalau apa yang saya lakukan bisa aja nyakitin, ngga tahu kalau ngga tahu, ngga sadar kalau ngga sadar.. Sekali lagi.. ZUNGGUH KETIDAKTAHUANKU ini tidak bermaksud.

Di akhir paragraph ini mau muhasabah dikit, suka atau tidak suka ketidaktahuan inilah yang menjadikan aku sampai pada pembelajaran mengenai maaf.

Awalnya dua hari ini, entah gimana merasa sangat bersalah.. Karena lagi-lagi.. Yang disakiti adalah manusia. Kalau bersalah pada Allah, bukankah akan selalu dimaafkan jika meminta? Lalu kalau yang tersakiti adalah ciptaan-Nya, apa yang harus dilakukan selain meminta maaf atas hal yang tidak diketahui?

Semoga dan semoga, rasa bersalah dan permintaan maaf atas hal yang tidak diketahui tersebut dapat menjadi pertimbangan di akhirat kelak, ya sekian pembelaan diri hamba yang teranjay-anjay ini.

Hadeuhhh, syulit banget ya Allah, Januari.. Aku harap, aku bisa lulus ujian Mu yang ini 💪

This is also a reminder about The Paradoxical Commandments:

"People are illogical, unreasonable, and self-centered. Love them anyway.

If you do good, people will accuse you of selfish ulterior motives. Do good anyway.

If you are successful, you will win false friends and true enemies. Succeed anyway.

The good you do today will be forgotten tomorrow. Do good anyway.

Honesty and frankness make you vulnerable. Be honest and frank anyway.

The biggest men and women with the biggest ideas can be shot down by the smallest men and women with the smallest minds. Think big anyway.

People favor underdogs but follow only top dogs. Fight for a few underdogs anyway.

What you spend years building may be destroyed overnight. Build anyway.

People really need help but may attack you if you do help them. Help people anyway.

Give the world the best you have and you'll get kicked in the teeth. Give the world the best you have anyway."

- Kent M. Keith




Comments

Popular posts from this blog

Cara Perempuan Jepang Membuang Bekas Pembalut

Selama hidup di Jepang, hal yang paling berkesan untukku adalah tiada hari berlalu tanpa pembelajaran. Bahkan ketika aku di rumah aja ngga ngapa-ngapain, aku tetap dapet pembelajaran baru. Jadi suatu pagi… aku lagi di apartemen aja kan biasa pengangguran laten [ gaya abiesz, bilang aja kosan Pak Ruslan versi fancy wkwk ], dan temen sekosanku yang orang jepang, dia nyimpen bungkus pembalut di kamar mandi. Hmm oiya kita tuh kamar mandinya shared, cuma beda kamar bobo aja. Jadi dia narohnya di salah satu papan yang ada di atas WC duduk gitu, biasanya di papan tersebut kita simpen tissue cadangan atau pengharum ruangan di situ. Oke dia lagi menstruasi. Tapi ini untuk pertama kalinya aku nemuin sampah yang digeletakin gitu aja. Nah, buat kalian yang ngga tau pembungkus pembalut yang mana, ini aku sertakan gambar… karena kebetulan aku lagi rajin dan lagi mens juga. Jadi ini pembalut… Dan ini bungkusnyaaa… yang mana tergeletak di WC tadi. Aku langsung bingung, ih tumben banget kok ngga ...

Kentut

Saya pernah nonton variety show-nya Negri Gingseng, Hello Counselor . Acaranya membahas problematika, kesulitan, dan penderitaan seseorang. Kind of curhat, but the problem usually soooo silly and weird, you can’t even imagine. Disitu ada host sama penonton. Host berfungsi juga sebagai panelis tanya jawab tentang permasalahan tersebut. Tanya jawabnya dua arah, dari sisi yang punya masalah dan yang jadi biang masalah. Hingga pada satu titik mereka coba memberi solusi. Terus penonton ngejudge itu masalah bukan untuk kemudian voting. Nah yang paling banyak dapet vote , nanti dapet hadiah. Ada satu episode yang menarik yang melibatkan hal paling manusiawi : kentut.

Ada Apa dengan Mas-Mas Jawa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan, apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘Mas-Mas Jawa’? Apakah seksi, idaman, gagah, karismatik terlintas meski hanya sekilas? Tak dipungkiri lagi mas-mas jawa adalah komoditas utama dalam pencarian jodoh. Cewe-cewe entah kenapa ada aja yang bilang, “pengen deh dapet orang jawa.” Alasannya macem-macem mulai dari yang sekedar impian masa kecil, pengen aja, sampe dapet wangsit dari mbah Jambrong. Saya ngga ngelak, pria jawa memang identi dengan kualitas terbaik. Mungkin Abang, Aa, Uda, Bli, Daeng, atau Bung juga suka merasa daya saing di pasar rendah, apakah dikarenakan passing grade Si Mas-Mas tinggi? Atau karena ada quality control sebelum masuk pasar? Hmm. Mari disimak beberapa hal yang membuat mas jawa menjadi undeniable (ngga bisa ditolak) 1. Killer smile Mungkin tatapannya orang Jerman atau seringainya kumpeni itu bisa membunuh. Tapi untuk seorang mas-mas jawa, yang membunuh itu senyum. Bikin klepek-klepek. Takar...

Rethinking about Value

Setelah baca bukunya Matt Haig, aku baru ngeh.. beliau itu pemikirannya sedikit banyak mengurai apa yang muslim harus tahu. Salah satunya adalah tentang VALUE. Selama ini, kupikir value itu konsep yang diciptakan dan dikembangkan manusia untuk menjadi manusia yang diterima secara sosial, atau paling nggak menjadi manusia yang bisa membanggakan seseorang yang dicintainya. Misalnya aja, seseorang dianggap memiliki value ketika ia bertanggung jawab, punya integritas, punya kepribadian yang unik, punya passion yang diperjuangkan, punya ketangguhan dalam menghadapi gempuran masalah, dll dll. Semua itu.... dilakukan demi ayang. HEH bukan. Yaaaa maksudnya semua itu dilakukan demi menjadi manusia yang 'desirable' atau paling nggak 'acceptable' lah yaa.. Makanya orang tuh harus terus berusaha untuk mengenali dirinya, supaya tahu value apa lagi nih yang harusnya ada di dirinya, yaa biar bagusan dikit jadi manusia. Atau value apa yang harus di-achieve biar bisa so emejing like yo...