Hari
ini mau menceritakan kisah ‘apaan sih ngga penting’ yang terjadi beberapa hari
lalu, yang bikin aku akhirnya uninstall Instagram.
Jadi
jumat lalu pada malam hari, pas aku lagi main Instagram, tiba-tiba ada DM
request masuk. Kalau DM request itu artinya datang dari orang yang follow aku,
tapi tidak aku followback.
DM
nya berikut:
Kemudian
secara spontan yang kulakukan adalah memblokir orang tersebut. APAAN SIH NGGA PENTING.
Tentu setelah sebelumnya aku screenshot. Ingatlah gaes, bagi wanita screenshot
adalah SENJATA AMPUH yang (digunakan atau tidak) sifatnya adalah persiapan perang dan
ketenangan batin.
Setelah
itu, entah kenapa pas mau tidur kepikiran…..
HIDIGGGGGGHHH
ampun. Ini otak disuruh istirahat ga nurut banget sama yang punya. Aku sadar
banget kalau DM tersebut scam atau penipuan, tapi kok kepikiran bagaimana
dia menghakimi aku sebagai seseorang yang butuh sugar daddy?
Apa
yang membuatnya berkesimpulan bahwa dengan wajahku yang imut jelita manja
membahana ini yang aku butuhkan adalah duit? Tentu saja dia benar, tapi
kan…. Ga gitu juga ojan. Sugar daddy ini kalau mau nyari tuh berhamburan pak bos
yang siap mentraktir, asal tau momen aja…. Ngapain nyari yang ga halal, hoeks cuih.
Disangkanya aku tidak bermoral apa? Ya jelas tidak bermoral lah. Buktinya
sekarang lagi misuh… wkwk
Asumsiku
dia orang Barat, orang
Timur soalnya kalau mau tipu-tipu ya via SMS lah, nawarin benih ikan arwana,
gabung di koperasi simpan pinjam, ngasih kredit mudah cair, sampai pesugihan
islami. Sungguh solimiiii syekaliih.
Aku
sampe mikiran apakah samplingnya random ya?
Atau
apakah dia sudah tau targetnya sebelumnya ya. Wanita, paham bahasa inggris, dan
mungkin syarat berikutnya adalah wanita yang nampak hamba kekayaan. Aku banget wes
itu. Sayangnya dia tidak tahu kalau aku dibesarkan dengan baik oleh orang tuaku
sehingga tidak silau harta. Alhamdulillah bund, susunya cocok. Jadi otaknya
jalan.
Setelah
semua skenario berhamburan memenuhi kepalaku, aku langsung kembali pada
kepribadianku yang asli dan nggateli. LHO KOK AKU MIKIRIN HAL NGGAK PENTING???
Mikirin tuh ya hutang Indonesia, setidaknya berkontribusi~ aihhhh…
Permasalahan
ini sungguh ora cetho!!! Ngga jelas banget gituuu~ Kan ya sudah berlalu. Tapi
kok bisa sih jadi bahan perenungan yang mendalam.
Lalu
aku kesal.
Lalu
aku mikir. Dia kan bukan siapa-siapa, tapi kok mempengaruhi emosiku.
OALAHHH ini aku sedang tidak sehat nampaknya. IYA lagi lemah mentalnya.
Ya
masa ada orang kenal aja ngga, kemudian DM nipu, dipikirin sedalem itu, lalu ujungnya
kesel sendiri kenapa dipikirin. LEMAHHHHH~
Saat
itulah aku tahu kalau aku harus ngambil jeda dari Instagram. Ketika perasaan
kita berubah karena hal yang seharusnya sama sekali tidak berpengaruh pada
kita.
Dalam
hidup ini, aku sudah mendefinisikan apa yang penting bagiku. NGGA BANYAK. Paling
cuman tiga biji. Keluargaku. Sahabat-sahabat dekatku. Lalu aku sendiri, termasuk di dalamnya kesehatan dan kebahagiaanku.
Aku
paling sayang sama diriku sendiri, harus sehat dan harus bahagia… Kalau ada
hal-hal yang mencederai kesehatanku, atau kebahagiaanku, secara logika, sebaiknya
aku harus menjauhinya.
Maka
dari itu, aku putuskan untuk mencopot pemasangan (uninstall) Instagram sampe
perasaan mangkel reda. Setelah tiga hari, akhirnya aku baik-baik saja, aku
masih belum install ulang, aku membukanya melalui web. Saat itu asupan receh bergizi sudah aku peroleh dari
Twitter, jadi aku ngga berlama-lama di instageram.
Dannn…
aku juga harus bercerita tentang hari ini, hari ini ada orang yang
berusaha hack Instagram-ku. Tentu saja karena adanya double authentication factor,
aku jadi tahu, dan segera mengganti passwordku. Aku bingung kenapa orang ada yang mau hack akun kecil gitu beb. Buat apa sih?
Dijual di deep web? Emang laku berapa sih? Atau ada yang diam-diam dendam? Padahal aku tuh orangnya baik banget loh beb. EEEAAAA...
Akhirnya yawdah aku hengkang aja sampe aku kembali sehat hahahah~ Semoga ngga ada apa-apa. Lalu entah kerasukan setan apa, aku pengen unistall twitter. Mungkin karena aku mulai kehilangan pegangan tentang apa sebenarnya awal mula tujuanku memiliki sosial media.
Hingga
detik ini, aku masih kagum dengan orang yang menggunakan sosial media untuk menunjang
kehidupan profesionalnya. Sebut saja bapak dan ibu dosen di kampus Gajah Duduk
Bawa Obor daerah Bandung, yang selalu update tentang seminar apa yang
sedang dihadiri, buku apa yang ditulis, paper mana yang dipublikasi, meeting proyek
dengan orang penting mana dan segudang prestasi yang membuatku insinyur, eh insekyur maksudnya... Beda banget denganku, yang isinya konten edukasi variasi macem RPUL-nya Pak Sugeng (ya itu menurutku, menurut orang ya kontenku ora mutu wkwk).
Aku
ingat awal mula tujuan main sosmed, adalah sosialisasi dengan sahabat dan
teman. Nah masalahnya, sekarang “social media” itu ya justru ngga ada
sosialisasinya. Yang ada iri hati, kesel karena DM orang ga jelas, misuh karena
berita hoaks dan berita fakta. Ah dahlah aku mungkin salah tahun lahir, harusnya
mungkin aku lahir sebagai manusia gua yang hidupnya ngga sebajindul ini beb.
Ya
sudah ya gaes karena aku tidak mau misuh terus, sebaiknya aku berdo’a
saja kepada Gusti Yang Maha Kuasa… Karena kalau gini terus, nanti aku takut ketemu om sugar daddy yang DM itu di neraka~
Bismillahirrahman nirrahim..
Ya
Allah, ya Tuhanku… kalau aku sudah mulai jauh darimu, panggil aja.. Bukan,
bukan panggil ke sisi-Mu, panggil aku supaya lebih dekat lagi denganMu. Jangan cabut
nikmat ketenangan hati dan satu lagi… yang paling penting… Jangan cabut
kenikmatan beribadah kepadaMu..
AAMIIIINNNN..
Comments
Post a Comment