Beberapa hari lalu sempet
liat postingan di twitter mengenai bot yang bisa menulis essay, konon… bisa
mempermudah pekerjaan mahasiswa. HAHAHA. Sebagai seseorang yang bekerja di
lingkungan akademisi, cuma menggeleng kepala. Hey nanti kalau pekerjaan kamu di
masa depan diambil alih bot, jangan salahin bot-nya ya! Kan emang bot nya toh
yang selama ini belajar. Sungguh terlalu, Martinez! Martinez siapa ang? Gatau….
Pengen aja mencela, tapi ga mungkin mencela menggunakan nama Bambang, karena
itu nama dosenku ☹
Berdasarkan taksonomi Bloom,
mensintesis atau create itu letaknya pada hirarki paling tinggi. Jelaslah kalau
menciptakan tulisan yang berisi ide, gagasan dan mensistemasinya dalam kesatuan
paragraf bukan sembarang yang mampu melakukannya. Diperlukan kemampuan berpikir
level yang tinggi atau high order thinking skill. 😙
Meskipun entah kenapa menurutku, essaybot ini keliatan banget bot nya. Tulisannya ga punya sentuhan manusia, kaya ga punya hati.. WOW itu tulisan apa mantan deh (?) Terus juga, di kampus Dago (tempatku mengisi pundi-pundi rupiah) sebenarnya sudah canggih, kalau menulis essay, mahasiswa diminta menandatangani surat perjanjian bahwa tulisannya bukan merupakan plagiasi atau dikerjakan oleh bukan dirinya.
Dan jika kalian tetap gegabah masih pake bot, kalian harus tau bahwa beberapa dosen menggunakan aplikasi Turnitin. Sebuah aplikasi yang berbasis kecerdasan buatan untuk mengecek kemiripan struktur kalimat dengan milyaran kalimat yang ada di internet. Jadi kalau copy paste, otomatis langsung ketauan, di penghujung essay yang kalian tulis akan ada reportnya berapa persen tingkat kalian plagiasi.
SOOOOO.. Kalau kalian berniat nge-cheat, sebaiknya jangan...
Karena, buat apa juga gituuu? Yang ada malah berisiko tinggi. Kalau dosennya
baik, pas ketahuan mungkin bisa dimaafkan. Tapi kalau dosennya berpegang teguh
pada prinsip, siap-siap deh masuk Komisi Penegakan Norma Kemahasiswaan. Sini
aku bisikin… Setauku nih, pernah ada yang sampe di-DO karena masuk
kemahasiswaan. Bukannya spreading terror sih, ini hanya ghibah bersahaja saja. 😎
Kemudian melihat sisi
positifnya, sebenernya menulis itu mudah, yang sulit itu manusianya ga mau usaha.
Hehe, sesungguhnya yang paling positif itu… Menulis itu bagian dari proses
pembelajaran penting. Karena bagaimanapun, ketika nanti bekerja, kemampuan
menulis akan menunjang atau bahkan menjadi yang utama dalam kebutuhan melesatkan
karir. Maka, alangkah bijaknya, kalau sejak dini diasah dan dibiasakan.
Masih ingat dong guru Bahasa
Indonesia kalian yang menjelaskan tentang pokok pikiran paragraf? Hah ga inget??
Pas SD sibuk ngapain sih? JANGAN BILANG KAMU SIBUK JUALAN OPAK??? Situ EUIS? 😜
Kalau aku sendiri, untuk bikin essay biasanya mengikuti pedoman Monash University mengenai
Structuring Essay. Stepnya sama aja sih dengan konsep pokok pikiran itu yang ajarkan oleh guru bahasa Indonesia sejak SD.
Sumber: Monash University |
Di first paragraph, harus
introduksi dulu mengenai apa yang akan dibahas, mengapa hal tersebut urgent, dan
bagaimana kalian akan membahas masalah tersebut.
Kemudian ada body paragraph,
alias paragraph filler yang isinya adalah tinjauan literatur. Bisa mengenai
pengertian dari tokoh yang berperan penting dalam field tersebut, atau bisa
lebih keren lagi sintesis pendapat kalian mengenai apa yang dibahas, tentunya harus
didukung dengan data yang relevan. Jangan lupa riset yang mendalam, biar
semakin yahud body nya!
Last paragraph ini isinya kesimpulan
kalian, atau perspektif kalian mengenai keseluruhan permasalahan yang daritadi dipaparkan.
Lebih mantap lagi kalau ditambahkan apa kontribusi yang bisa kalian berikan
dari pemahaman kalian akan bahasan tersebut. Kontribusi ini bisa berupa rekomendasi
atau umpan balik (feedback) terkait masalah, atau penjabaran implikasi dari
temuan kalian. Misalnya saja kalau kamu membahas “apakah menulis essay dengan bantuan
bot itu etis”, kamu bisa merekomendasikan bagaimana menulis essay tanpa bot,
atau apa yang akan terjadi jika kamu menulis essay dengan bot.
Meskipun judul diatas tidak
terjawab di semua paragraf ini, tapi standpoint-ku clear. Aku termasuk yang
tidak pro terhadap penggunaan bot. Bot ini penting tapi gunanya bukan seperti
ini. Do not push the limit yaaa..
Nah terus... ceritanya kalian nanya ya…
“Kak Aang, kalau mau menulis essay, adakah
aplikasi atau situs yang direkomendasikan?”
Ada dong, Kak!
Kalau essay yang dibutuhkan
dalam Bahasa Indonesia, fase awal, aku merekomendasikan kalian membaca paper untuk
mendapatkan insights. Bukalah Google Scholar untuk memperoleh
paper mancanegara, dan SINTA DIKTI untuk paper produk lokal.
Segera sortir,
yang ga sesuai tema langsung hapus. Baca skimming saja, dan biasakan untuk menghighlight
dan mencatat hal penting atau yang kalian anggap menarik. Setelah itu kalian formulasi
sendiri mana yang masuk paragraf pembuka, body dan penutup. Gunakan Google Translate dan Cambrige Dictionary jika ada kosakata yang belum dipahami. Kalau beginner, biasakan menulis dengan mengikuti pola SPOK. Jangan lupa menggunakan situs KBBI
untuk mengecek apakah kamu menggunakan kata baku atau tidak.
Tips dariku adalah biasakan
untuk mengendapkan tulisan sehari dua hari, jangan langsung dibaca ulang untuk diedit
(kecuali deadlinenya now pisan). Karena kalau dibaca lagi kemudian hari, tulisan
itu akan terasa seperti bukan lagi milikmu, jadi lebih berasa jika ada yang salah atau
yang kurang nampol, maka dari itu akan lebih mudah untuk memperbaikinya dengan objektif.
LALU.. Kalau essay-nya dalam Bahasa
inggris… Amunisinya lebih banyak lagi. Selain tahapan awal yang sama seperti di
atas. Harus banget pake situs yang memberikan rekomendasi sinonim, seperti
Thesaurus, Worldref, atau bahkan Google Translate dan Microsoft Dictionary and
Thesaurus (yang tinggal klik kanan pilih synonyms nanti muncul deh). Lanjut untuk mengecek apakah grammarnya sudah
mumpuni atau belum, pergi ke situs Grammarly. Dia free kok, sign up saja, cuma kalau mau premium dan unlock yang lebih canggih baru berbayar. Jika grammar kalian masih belum top
markotop, di bawah kata-katanya akan muncul garis merah, iya sama seperti di Ms
Word, bisa ngakalin dengan edit-edit katanya sendiri atau tinggal ikutin saja petunjuk Mbah Grammarly. Jangan lupa
cek plagiasi nya di Grammarly juga..
Penampakan situs Grammarly |
Begicctttu.. Mudah bukan ibu-ibu?
((pake nada Sisca Suwitomo))
Gaes, aku percaya proses belajarmu akan lebih menyenangkan kalau kamu mencoba untuk mengeksplorasi dan menulis essaymu sendiri! PASTI KAMU BISA GAES! KALAU GA BISA SINI TAK TUTUK NDHASMU, PANCENEEEE KOEEEE KI KUDUNE RA MUNGGAH ESDE.
Wah~ untung aku buka tulisannya teteh, sangat membantu~ makasih loh, semoga bisa masuk surga jalur undangan ya bu dosen online fav akuhh 😊
ReplyDeleteMakasih banyak sudah mampir ya! 😙 Aamiin shay..
DeleteI guess I am the only one who came here to share my very own experience. Guess what!? I am using my laptop for almost the past 2 years, but I had no idea of solving some basic issues.
ReplyDeletehttps://free4crack.net
Quillbot Premium Crack