Skip to main content

Coworker selama WFH adalah setan

Halo, aku harap kamu hari ini baik-baik saja. Aku selalu berdo’a untuk kesehatan semua warga dunia, biar esok atau kelak kita bisa jajan di pinggir jalan (lagi), terus abis itu kita nongkrong sambil ghibah syariah mengenai hari kemarin dan tentunya, tak lupa merumuskan strategi masa depan~

Aku mau cerita tentang apa yang terjadi saat WFH (Working From Home).
Hari pertama WFH aku bertanya-tanya, apakah di dunia ghaib, setan dan bermacam dedemit gunjang-ganjing kelimpungan dengan isu virus korona(?) ya jelas dong shay, jawabannya tidak, mereka sudah meninggal, tidak mungkin meninggal dua kali. Tapi aku pikir, mereka pasti kebingungan.

Di hari pertama WFH, setan di kos ku pasti bisik-bisik sama sobat setannya: “Si Kampret kenapa diam aja tidak berangkat kerja? Apa dia sudah tajir gaes?” (Si Kampret adalah Aang dalam Bahasa setan)
Kemudian ditimpali, “Mungkin Si Kampret dipecat atau sedang malas saja. Liat saja malah rebahan begitu”
Lalu, setan gaul yang update berita, “Si Kampret sedang WFH, kerja dari rumah karena ada virus corona. Payah sekali ya manusia. LEMAH. Untung kita setan. Hore!”

Setelah itu geng tak kasat mata mesti banyak sekali ngegosipin aku, mulai dari tingkahku yang tiba-tiba teriak “Aku pengen ayam geprek…”, “Aku kangen beli bubur…haihhh astagfiruloh” sampai kepada yang tiba-tiba menyanyikan lagu Nella Kharisma dan joget bahu kaya mbah-mbah lagi SKJ (Senam Kesegaran Jasmani red.) Juga tak lupa mereka ini sudah bisa dipastikan geleng-geleng kepala ketika aku ngakak dadakan atau ketika sedih tanpa warning. Mereka pasti kena imbas psikologis sih. Maafffiiinnnn akuu yaaa, makhluk halus.. aku tidak sehalus kalian~

Tapi yaaaa… aku sungguhan ini mau cerita kalau memang aku sempet digangguin.  (menangis sebak mandi)
Tengah malam, aku lagi diem di beranda, sambil mikirin nasib negara. Tiba-tiba, ada bau wangi banget.. kaya bunga-bungaan. Padahal saat itu ga ada siapapun, dan sedang sepi-sepinya. Wah udah merinding pokoknya! Hiikss.

Langsung takut, masuk kamar, kunci pintu, menenangkan diri di bawah selimut, nyetel al-qur’an, kemudian………………… wanginya ngikutin ke dalem. Ini serem banget sampe darah di badan aku berdesir, mengalir ngga karuan, dan hadir aliran hormon yang bilang “ini bahaya ya, kita mau lemesin otot”.

Akhirnya aku pindahin suara dari handphone ke speaker dengan tenaga lemes, suara Al-Qur’an pun memenuhi kamar. Aku ikut membaca ayat kursi. Dilanjut mengingat bahwa mereka juga makhluk Allah, dan kita harus hidup berdampingan dengan damai. Aku mencoba memaksimalkan keberanianku.
Sebenernya aku takut karena mereka itu kalau nampakin wujudnya buruk rupa bajingan tengik dasar syetaaannn. Kalau ganteng atau cantik, ya mungkin tidak setakut itu ehem. Maaf bukannya body atau face shaming, tapi emang takuttt gimana dong ga bisa bohong.

Hari itu, akhirnya aku dengerin ceramah sampe jam 2 pagi dan ketiduran karena super ngantuk. Paginya aku bangun subuh dalam keadaan lebih solehah. Baca Al-matsurat dan ngaji. Dengerin ceramah juga biar afdol. Dipikir-pikir lama-lama setan di kamarku mesti berasa lagi pesantren kilat gitu dengan semua hal yang aku lakukan akhir-akhir ini. Hahahaha.
Laluuuuuuuuu…. Sehari kemudian, tepatnya siang-siang setelah dzuhur, Ibu kos lagi bobo dan sekitaranku sangat sunyi. Aku lagi cuci piring di dapur sendirian. Ada suara cowo. Bilang “Assalamualaikum”. Suaranya terdengar dari dalam rumah. Dan di kosku itu, ga ada cowo.
Awalnya aku berani cek ke luar rumah, siapa sih. Ga ada siapa-siapa dong. YA AMPUN. MERINDING BANGETS. Malemnya aku ga bisa tidur. Agak sebel juga karena saat wabah gini disarankan untuk tidur cukup ini malah ga bisa tidur. Akhirnya lagi-lagi menenangkan diri dengan mendengarkan lantunan ayat suci.. Di minggu pertama WFH, kalau ada alat yang bisa ngukur kesolehahan seseorang, nilai aku saat itu pasti tembus top score, wkwkwk.

Saat itu aku langsung minta do’a sama orangtua biar bisa menjalani hari ke depan dengan lebih sehat dan baik-baik saja. Aku ceritakan sama sahabat dekatku, dan mereka menyarankan untuk rajin sholat dhuha, dan baca do’a, terus jangan banyak pikiran dan selalu menjaga pola hidup sehat. Makasi untuk kedua orangtuaku (Papih Komar dan Mamih Anisa), sahabat dekatku yang kucurhatin (Kak Acha, Siro, Ayu)..supportnya sampe ke hati ini dan bikin lebih kuat menjalani hidup yang penuh godaan. (berasa lembar persembahan di tugas akhir gini ya)

Akhir kata, mau ngutip lirik lagu Hindia Ft. Petra Sihombing yang berjudul Dehidrasi, “hati-hati dalam memilih racunmu!” Racun disini adalah…….yang jelas bukan obat. Sungguh edukatif sekali ya anda ini ang!! Wkwk, maafff.

Jadi gini~
Di lagu itu, lirik selanjutnya berbunyi, “hati-hati dengan hati yang berduri”~
Di kehidupan ini, kita memang harus bijak ketika menimbun penyakit hati, karena tidak ada organisme atau perangkat sel dalam tubuh kita yang mampu mengurai dan menyembuhkannya.

Penyakit hati itu apa? Ya contohnya itu tadi, ketakutanku pada setan bedebah. Variasi lain dari racun ini adalah kekecewaan, harapan-harapan tersembunyi, rasa iri hati, rasa selalu ingin rebahan dan posesifin kasur, rasa sayang pada gebetan padahal dia ngga peduli, rasa pengen jajan mulu padahal harus isolasi diri, dkk dkk. BUANYAAAKKKK deh ya.

Jadi, do’a tambahanku hari ini untukmu adalah, semoga kamu tahu apa penawar dari racunmu. Semoga kamu paham mana racun yang seharusnya kamu biarkan berlalu begitu saja karena kamu telah menjaga imunmu.
Aku juga berdo’a semoga kamu selalu semangat menjalani hari seperti apa kata Lagu Dangdut yang berjudul Dalan Liyane: “yowes ben tak lakoni nganti sakuat-kuate ati!”

Jalani aja sekuat-kuatnya, nanti kalau udah ga kuat, kamu bilang ke aku, biar kita menangis bersama!!!
Sehat selalu ya, kamu. Aku menantikan korona selesai dan kita bisa temu kangen lagi!


meme ini mewakili isi hatiku

Salam rindu,
Aang.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Perempuan Jepang Membuang Bekas Pembalut

Selama hidup di Jepang, hal yang paling berkesan untukku adalah tiada hari berlalu tanpa pembelajaran. Bahkan ketika aku di rumah aja ngga ngapa-ngapain, aku tetap dapet pembelajaran baru. Jadi suatu pagi… aku lagi di apartemen aja kan biasa pengangguran laten [ gaya abiesz, bilang aja kosan Pak Ruslan versi fancy wkwk ], dan temen sekosanku yang orang jepang, dia nyimpen bungkus pembalut di kamar mandi. Hmm oiya kita tuh kamar mandinya shared, cuma beda kamar bobo aja. Jadi dia narohnya di salah satu papan yang ada di atas WC duduk gitu, biasanya di papan tersebut kita simpen tissue cadangan atau pengharum ruangan di situ. Oke dia lagi menstruasi. Tapi ini untuk pertama kalinya aku nemuin sampah yang digeletakin gitu aja. Nah, buat kalian yang ngga tau pembungkus pembalut yang mana, ini aku sertakan gambar… karena kebetulan aku lagi rajin dan lagi mens juga. Jadi ini pembalut… Dan ini bungkusnyaaa… yang mana tergeletak di WC tadi. Aku langsung bingung, ih tumben banget kok ngga

Kentut

Saya pernah nonton variety show-nya Negri Gingseng, Hello Counselor . Acaranya membahas problematika, kesulitan, dan penderitaan seseorang. Kind of curhat, but the problem usually soooo silly and weird, you can’t even imagine. Disitu ada host sama penonton. Host berfungsi juga sebagai panelis tanya jawab tentang permasalahan tersebut. Tanya jawabnya dua arah, dari sisi yang punya masalah dan yang jadi biang masalah. Hingga pada satu titik mereka coba memberi solusi. Terus penonton ngejudge itu masalah bukan untuk kemudian voting. Nah yang paling banyak dapet vote , nanti dapet hadiah. Ada satu episode yang menarik yang melibatkan hal paling manusiawi : kentut.

Ada Apa dengan Mas-Mas Jawa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan, apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘Mas-Mas Jawa’? Apakah seksi, idaman, gagah, karismatik terlintas meski hanya sekilas? Tak dipungkiri lagi mas-mas jawa adalah komoditas utama dalam pencarian jodoh. Cewe-cewe entah kenapa ada aja yang bilang, “pengen deh dapet orang jawa.” Alasannya macem-macem mulai dari yang sekedar impian masa kecil, pengen aja, sampe dapet wangsit dari mbah Jambrong. Saya ngga ngelak, pria jawa memang identi dengan kualitas terbaik. Mungkin Abang, Aa, Uda, Bli, Daeng, atau Bung juga suka merasa daya saing di pasar rendah, apakah dikarenakan passing grade Si Mas-Mas tinggi? Atau karena ada quality control sebelum masuk pasar? Hmm. Mari disimak beberapa hal yang membuat mas jawa menjadi undeniable (ngga bisa ditolak) 1. Killer smile Mungkin tatapannya orang Jerman atau seringainya kumpeni itu bisa membunuh. Tapi untuk seorang mas-mas jawa, yang membunuh itu senyum. Bikin klepek-klepek. Takar

Rethinking about Value

Setelah baca bukunya Matt Haig, aku baru ngeh.. beliau itu pemikirannya sedikit banyak mengurai apa yang muslim harus tahu. Salah satunya adalah tentang VALUE. Selama ini, kupikir value itu konsep yang diciptakan dan dikembangkan manusia untuk menjadi manusia yang diterima secara sosial, atau paling nggak menjadi manusia yang bisa membanggakan seseorang yang dicintainya. Misalnya aja, seseorang dianggap memiliki value ketika ia bertanggung jawab, punya integritas, punya kepribadian yang unik, punya passion yang diperjuangkan, punya ketangguhan dalam menghadapi gempuran masalah, dll dll. Semua itu.... dilakukan demi ayang. HEH bukan. Yaaaa maksudnya semua itu dilakukan demi menjadi manusia yang 'desirable' atau paling nggak 'acceptable' lah yaa.. Makanya orang tuh harus terus berusaha untuk mengenali dirinya, supaya tahu value apa lagi nih yang harusnya ada di dirinya, yaa biar bagusan dikit jadi manusia. Atau value apa yang harus di-achieve biar bisa so emejing like yo