Fakta Unik: nama terakhirku yaitu Umbara memiliki makna ‘pengembaraan’. Konon, nama tersebut disematkan sebagai pengingat bahwa aku terlahir dalam masa pengembaraan.
Hidup merupakan serangkaian peristiwa merantau. Dari alam rahim, ke bumi pertiwi. Lalu mengalami berbagai perpindahan lokasi, untuk kemudian pulang ke rumah asal yaitu surga*.
*syarat dan ketentuan berlaku
*syarat dan ketentuan berlaku
Mengomentari salah satu pet peeves-nya Siro yakni orang yang hobi bertanya “kenapa sih suka travelling sendirian atau kenapa hobi banget jalan-jalan ngabisin duit?”, dalam kasusku, jawabannya sesederhana dan sekompleks “kalau ngga jalan-jalan, malu sama nama.”
Pas aku SD, ketika majalah Bobo merupakan majalah terkeren anak-anak cendekia nan intelek, aku sudah punya daftar tempat yang ingin aku kunjungin, salah satunya adalah Cape Town di Afrika. Tujuannya lihat margasatwa di alam liar dari dekat. Bagi bocah, tentu binatang liar adalah makhluk menarik yang bisa menciptakan decak kekaguman. Dan sampai sekarang aku tetaplah bocah. Saat itu, ketertarikanku akan sejarah politik dan budaya Afrika belum menjadi alasan untuk membuatku ingin bepergian ke sana. Namun kini, suatu hal dianggap bernilai, ketika ia kaya akan histori, budaya dan pesan moral.
Jadi berikut lima tempat yang sekarang ingin aku kunjungi, jika di masa depan aku punya dana berlebih, aku tentunya akan ke sana!
1. Toraja, Indonesia
Bulan lalu, aku mengikuti kunjungan kerja ke Makassar. Dan sangat berbeda dengan pulau Jawa yang memiliki kehomogenan makanan dan kepribadian, Makassar terasa baru dan menyegarkan. Orangnya ramah meski tampangnya seram. Bahasanya tidak aku mengerti sama sekali, namun selalu terdengar seperti sedang marah. Makanannya enak-enak dengan dominasi daging berbentuk kuah, mulai dari coto hingga palubasa.
Salah satu rekan kerjaku merekomendasikan untuk datang kembali ke Sulawesi dan mengunjungi Tana Toraja, kabarnya cuacanya dingin dan ada festival orang yang sudah meninggal bernama Ma’nene. Sebenarnya aku sudah tahu hal tersebut dari acara TV, dan dulu reaksiku adalah ketir, “kok orang mau tinggal dengan mayat dan mereka memperlakukan mayat tersebut seolah hidup, diganti segala bajunya?”.
Namun setelah datang ke Makassar, aku jadi semakin ingin tahu bagaimana keadaan mereka yang hidup bersama dengan mereka yang telah pergi. Toraja tahun ini masuk daftar tempat yang harus aku sambangi!
Namun setelah datang ke Makassar, aku jadi semakin ingin tahu bagaimana keadaan mereka yang hidup bersama dengan mereka yang telah pergi. Toraja tahun ini masuk daftar tempat yang harus aku sambangi!
2. Shirakawago, Jepang
Setahun menetap di Jepang tidak membuatku lantas menjelajahi setiap jengkal tanahnya. Shirakawago adalah destinasi wisata popular turis internasional, bahkan menyabet predikat warisan dunia dari UNESCO loh. Saking cantik dan menawannya, aku memasang gambarnya di dinding kamar dormitoriku selagi berkuliah di Jepang.
Musim yang paling aku suka adalah musim gugur dan musim dingin. Karena semua orang menjadi lebih tenang terbawa suasana yang mulai syahdu. Insya Allah, kalau aku ke Jepang lagi, aku akan memastikan kalau aku mengunjungi Shirakawago!
3. Cape Town, Afrika
Alasanku ingin pergi masih sama, ingin melihat hewan-hewan ajaib di habitat naturalnya. Lagipula suasana di sana pasti akan sangat berbeda dengan apa yang pernah aku saksikan. Alamnya yang masih sangat perawan akan membuatku merasakan apa yang dirasakan manusia beratus tahun atau bahkan beribu tahun lalu ketika peradaban teknologi belum semaju sekarang.
Aku juga akan menantikan sunrise dan sunset di sana. Ketika aku ke Cape Town, rencanaku adalah untuk menggunakan camper di site taman nasionalnya. Mungkin aku akan tahu betapa kerennya jurnalis NatGeo dan Discovery Channel.
4. London, Inggris
Salah satu alasan Inggris adalah tempat menarik untuk dikunjungi adalah aksen Bahasa Inggris UK yang seksi, haha. Jika disuruh memilih antara US atau UK, aku lebih suka UK, meski aku tahu informasi tersebut tidak berguna untukmu. Banyak sekali kota yang ingin aku kunjungi di Inggris, seperti Northumberland, Sheffield, York, Kent, Oxford dan Cambridge. Tapi yang paling utama yang aku ingin datangi adalah London, hanya karena aku suka sekali bagaimana pengucapannya: Landen.
Jelas tempat wajib yang sudah aku tandai adalah Big Ben, Westminster Abbey, Buckingham Palace, Trafalgar Square, St Paul’s Cathedral, Leadenhall Market, British Museum, National Gallery. Woah, semoga ada rezeki umur, kesehatan dan uang! I really need to go there just to hear British accent in Britain!
5. Acropolis, Athena
Aku ga tau keadaan Yunani sesungguhnya sedang bagaimana, mengingat mereka dilanda krisis keuangan. Di Yunani sendiri, yang terkenal itu Santorini, tapi yang menarik bagiku adalah Athena. Kota tertua di Eropa dan juga pusat kebudayaan Yunani. Tempat lahir dewa-dewi dan demokrasi. Kampung halamannya Phytagoras dan Archimedes.
Acropolis sendiri analogi tempatnya seperti Candi Prambanan. Acropolis merupakan bukti suatu puncak kejayaan pemerintahan saat itu. Acropolis memiliki arti kota tinggi, karena letaknya ada di bukit (mengingatkan pada daerah Bukit Tinggi jadinya…)
Konon begini penampakan Acropolis sebelum runtuh |
Masih di area yang sama, terdapat Parthenon, yang pernah menjadi candi, gereja dan masjid selama masa berdirinya karena diperebutkan oleh agama yang berbeda. Mulanya Parthenon didedikasikan untuk Dewi Kebijaksanaan, Athena, namun direbut oleh kaum Kristen lalu diubah menjadi gereja, dan diambil alih oleh Turki yang kemudian dijadikan masjid. Ketika tahun 1600an, Venesia dan Turki berperang memperebutkan Athena, Acropolis berperan sebagai benteng penting karena letaknya strategis, pada saat itulah pengeboman terjadi dan menyisakan reruntuhan yang tersisa hingga kini.
Jadi, Athena merupakan salah satu kota yang sangat layak untuk masuk daftar ‘harus dikunjungi kalau punya duit’!
Sekian postingan hari ini..
Mari kita mengembara~ karena toh kehidupan sejatinya adalah pengembaraan.
Comments
Post a Comment