Ketika gw datang ke jepang, gw tahu gw akan menilai jepang dengan nilai-nilai keluarga dan bermasyarakat yang gw miliki di Indonesia. Gw sadar bahwa semua manusia di dunia ini terikat dengan budaya dimana dia dibesarkan. Fenomena ini kemudian disebut dengan etnosentris , dimana seseorang mengukur segala sesuatu dengan budayanya seolah semuanya berpusat dan berstandar pada budaya yang dibawanya. Awalnya gw berpendapat bahwa etnosentris adalah hal yang mutlak sifatnya. Tapi kemudian gw sadar satu hal…bahwa gw sendiri adalah orang interdisipliner, gw memegang pakem ilmu yang seharusnya bisa melihat dari berbagai perspektif dan bermacam keilmuan. Contohnya aja untuk memahami mengapa beberapa waktu lalu batu akik di Indonesia sangat booming, bukan hanya ilmu kebudayaan masyarakat yang dibutuhkan, tapi juga ilmu ekonomi yang akan menaksir bagaimana perputaran uang, persepsi value dan benefit terjadi dalam bisnis batu akik ini. Gw inget salah satu pengertian dari Mbah Selo Soemardjan
attempting to be the place where thought can float