Aku menua tanpa sepengetahuanmu. Beberapa keriput baru muncul dan kamu belum melihatnya. Berlembar-lembar uban yang belum kamu sisir dengan tanganmu. Ceruk di mataku menjadi telaga kehitaman menunggu sekilas wajahmu kutemukan. Kamu tahu kapan aku tahu bahwa aku menua? Aku tahu aku menua ketika aku mencoba fokus di depan laptop, dan sejam kemudian leher dan bahuku terasa pegal. Aku tahu aku menua ketika aku berjalan-jalan cukup lama dan ketika akan duduk, aku ancang-ancang dulu karena kakiku terasa remuk. Aku tahu aku menua ketika aku tidak mengerti apa yang anak berseragam SMP itu ucapkan di angkot, semuanya seperti kode biner. Aku menua tanpamu, dan aku tahu kamupun menua tanpaku. Tenang saja. Aku akan suka pada senyummu bahkan ketika keriput di ujung matamu menampakkan dirinya satu persatu. Aku akan suka pada kulitmu yang teroksidasi waktu dan terpapar matahari. Aku akan tetap memandang matamu yang menghitam dan menyesap kesejukan pagi dari dalamnya. Aku ak
attempting to be the place where thought can float