Skip to main content

Playlist Manyingnyang


Tidak ada yang tahu apa itu arti manyingnyang. Mungkin ada, tapi bukan milennials. Kata manyingnyang menunjukkan ‘perasaan yang ngga jelas’. Lagi ingin apa? Ngga tahu. Lagi mau kemana? Ngga punya tujuan. Lagi kenapa? Ngga ngerti. Terus dilanjut dengan tidur-tiduran merasa mengambang seperti rumput laut.
Seperti yang dikatakan Gotye, “you can get addicted to a certain kind of sadness”. Ketika seseorang sedih, kadang ada juga perasaan manyingnyang di dalamnya. Seolah apa-apa di dunia ini ngga berarti, karena kamu ngga tahu apapun, dan ngga paham sama dirimu sendiri.
Saya bukan tipe yang mudah membuka keran airmata saya. Kalaupun dibuka, ya pasti karena hal-halnya sudah emosional banget. Bohong deng, saya nonton Hatchi dibully atau disiksa aja nangis. Saya gampang kok nangis. Bahkan nih, saya mengalami beberapa kali nangis tanpa sebab. Mungkin karena situasi hormonal yang dimiliki wanita.
Yang lebih aneh dari perasaan manyingnyang adalah dia tidak hanya melibatkan kesedihan, tapi juga kadang amarah dan resah. Dulu pas saya merasa skripsi saya ngga beres-beres, saya sering sekali dilanda manyingnyang. Mungkin karena semacam ada penyesalan dan keinginan yang tidak terpenuhi.
Pernah ngga sih kalian kaya “laper ih, tapi ngga tahu pengen makan apa” atau “pengen main ih, tapi kemana ya?” Pada kasus lain, kaya diajakin temen jalan tapi nolak, padahal di rumah juga ngga ngapa-ngapain.
Terkadang sebagai manusia, ada masa dimana kita ngga nyaman berada di bawah kulit kita sendiri. Kita bahkan ngga mengenali ranah emosi apa yang menggelayuti kita. Apakah saat ini kita lagi sedih, marah atau bete, manja, ngga tahu diri, kita ngga tahu.
Kita ngga berdaya. Tapi terlalu malu atau ragu untuk mengakui. Mental kita sesaat dirusak oleh perasaan manyingnyang. Kita menyerahkan diri dan berharap esok kita sudah kembali seperti sedia kala. Yang sudah-sudah pun begitu, perasaan manyingnyang ini kita peluk untuk selanjutnya dia akan melepaskan dirinya.
Playlist di bawah ini adalah lagu-lagu yang saya simak ketika saya sedang tidak paham akan diri saya namun saya berharap sesuatu akan menyelamatkan saya, mungkin dengan mengetahui bahwa ada teman yang esok akan mengajak saya bersenang-senang.




Selamat mendengarkan.
Bonus Track

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Perempuan Jepang Membuang Bekas Pembalut

Selama hidup di Jepang, hal yang paling berkesan untukku adalah tiada hari berlalu tanpa pembelajaran. Bahkan ketika aku di rumah aja ngga ngapa-ngapain, aku tetap dapet pembelajaran baru. Jadi suatu pagi… aku lagi di apartemen aja kan biasa pengangguran laten [ gaya abiesz, bilang aja kosan Pak Ruslan versi fancy wkwk ], dan temen sekosanku yang orang jepang, dia nyimpen bungkus pembalut di kamar mandi. Hmm oiya kita tuh kamar mandinya shared, cuma beda kamar bobo aja. Jadi dia narohnya di salah satu papan yang ada di atas WC duduk gitu, biasanya di papan tersebut kita simpen tissue cadangan atau pengharum ruangan di situ. Oke dia lagi menstruasi. Tapi ini untuk pertama kalinya aku nemuin sampah yang digeletakin gitu aja. Nah, buat kalian yang ngga tau pembungkus pembalut yang mana, ini aku sertakan gambar… karena kebetulan aku lagi rajin dan lagi mens juga. Jadi ini pembalut… Dan ini bungkusnyaaa… yang mana tergeletak di WC tadi. Aku langsung bingung, ih tumben banget kok ngga

Kentut

Saya pernah nonton variety show-nya Negri Gingseng, Hello Counselor . Acaranya membahas problematika, kesulitan, dan penderitaan seseorang. Kind of curhat, but the problem usually soooo silly and weird, you can’t even imagine. Disitu ada host sama penonton. Host berfungsi juga sebagai panelis tanya jawab tentang permasalahan tersebut. Tanya jawabnya dua arah, dari sisi yang punya masalah dan yang jadi biang masalah. Hingga pada satu titik mereka coba memberi solusi. Terus penonton ngejudge itu masalah bukan untuk kemudian voting. Nah yang paling banyak dapet vote , nanti dapet hadiah. Ada satu episode yang menarik yang melibatkan hal paling manusiawi : kentut.

Ada Apa dengan Mas-Mas Jawa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan, apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘Mas-Mas Jawa’? Apakah seksi, idaman, gagah, karismatik terlintas meski hanya sekilas? Tak dipungkiri lagi mas-mas jawa adalah komoditas utama dalam pencarian jodoh. Cewe-cewe entah kenapa ada aja yang bilang, “pengen deh dapet orang jawa.” Alasannya macem-macem mulai dari yang sekedar impian masa kecil, pengen aja, sampe dapet wangsit dari mbah Jambrong. Saya ngga ngelak, pria jawa memang identi dengan kualitas terbaik. Mungkin Abang, Aa, Uda, Bli, Daeng, atau Bung juga suka merasa daya saing di pasar rendah, apakah dikarenakan passing grade Si Mas-Mas tinggi? Atau karena ada quality control sebelum masuk pasar? Hmm. Mari disimak beberapa hal yang membuat mas jawa menjadi undeniable (ngga bisa ditolak) 1. Killer smile Mungkin tatapannya orang Jerman atau seringainya kumpeni itu bisa membunuh. Tapi untuk seorang mas-mas jawa, yang membunuh itu senyum. Bikin klepek-klepek. Takar

Rethinking about Value

Setelah baca bukunya Matt Haig, aku baru ngeh.. beliau itu pemikirannya sedikit banyak mengurai apa yang muslim harus tahu. Salah satunya adalah tentang VALUE. Selama ini, kupikir value itu konsep yang diciptakan dan dikembangkan manusia untuk menjadi manusia yang diterima secara sosial, atau paling nggak menjadi manusia yang bisa membanggakan seseorang yang dicintainya. Misalnya aja, seseorang dianggap memiliki value ketika ia bertanggung jawab, punya integritas, punya kepribadian yang unik, punya passion yang diperjuangkan, punya ketangguhan dalam menghadapi gempuran masalah, dll dll. Semua itu.... dilakukan demi ayang. HEH bukan. Yaaaa maksudnya semua itu dilakukan demi menjadi manusia yang 'desirable' atau paling nggak 'acceptable' lah yaa.. Makanya orang tuh harus terus berusaha untuk mengenali dirinya, supaya tahu value apa lagi nih yang harusnya ada di dirinya, yaa biar bagusan dikit jadi manusia. Atau value apa yang harus di-achieve biar bisa so emejing like yo