Ketika liburan idul fitri, lamat dalam ingatan, kakek saya yang sedang melinting tembakau untuk dijadikan rokok tiba-tiba berkata, “Kamu seharusnya bepergian, menjelajahi dunia ini. Hidupmu akan terasa lebih panjang.” Setelah sekian lama kalimat istimewa ini menyempil di serebrum, saya baru mengerti apa yang beliau sampaikan kemarin. Saya sedang memikirkan tentang sakaratul maut, ketika tiba-tiba saya berpikir : “kenangan apa yang akan berhamburan di detik-detik kematian saya?” Kenangan yang saya punya tidak banyak, sebagian besar hanya berupa rutinitas pergi ke sekolah dan mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan sekolah dan kuliah. Dan semua itu serupa mencoba mengingat mimpi, semakin direka semakin samar. Mungkin yang akan muncul hanya ingatan tentang wajah tersenyum dari orang-orang yang saya cintai. Satu persatu, mereka berdesakan melesak membingkai jalinan kehidupan saya. Tapi apa yang sedang mereka lakukan di film super cepat pada detik kematian saya nantinya? Saya...
attempting to be the place where thought can float