Satu
hal yang belakangan ini aku sadari, seperti sebuah irisan diagram venn, programmer pada umumnya memiliki beberapa similaritas. Mereka
memiliki hati yang rapuh, dan kemampuan seorang penyair.
Mereka
menuliskan rangkaian kode, bukan seperangkat tragedi. Dan sesungguhnya, semua
kode yang pernah mereka tuliskan adalah bentuk lain dari sebuah sajak dalam
konstruksi tuas bahasa yang sangat berbeda. Mempesona dalam kaidah binernya
sendiri.
Terkadang, mereka memperlakukan
cinta seperti halnya baris kode. Iterasi, benar salah, logika, pola,
perbandingan. Dan tiap kompleksitas algoritma lain yang mereka temukan.
Dan ketika itu tidak berhasil,
mereka membencinya. Sekuat tenaga. Seluruh jiwa.
Datang dan berbincanglah dengan
mereka, mereka bukan basilisk, tidak akan menggigit atau membutakan matamu.
Apalagi kalau hal yang dibicarakan bersangkutan dengan game atau program
komputer, kalian akan disambut dengan ramah. Tapi kalau hal itu berkaitan
dengan cinta, kebanyakan akan berkata “No.”
Comments
Post a Comment