Punggung Sore itu hujan. Jalanan yang basah, udara yang lembab dan aroma tanah yang terparkir rapi di hidungku. Punggungnya terlihat hangat, membuat siapapun yang melihatnya ingin memeluknya. Punggung itu milikmu, dan dalam hati kecilku sudah sejak lama aku ingin memilikimu, agar aku dapat menyentuh punggungmu sebanyak apapun aku mau. Meski begitu, aku ini manusia biasa yang sama seperti manusia lainnya, cukup rakus dan egois. Aku tidak saja ingin memilikimu tapi aku juga ingin kamu mencintaiku. Mungkin cerita ini terdengar seperti cerita cinta klise dimana pertemuan akan menghasilkan cerita cinta yang happy ending. Tidak. Cerita ini hanya cerita sederhana tentang punggungmu.
attempting to be the place where thought can float