Pada akhirnya kita
harus menerima dan menyadari kalau kita terlahir menjadi orang biasa. Nama kita
tidak ada dalam buku sejarah yang dicetak untuk sekolah. Nama kita hanya
tertulis di batu nisan dan perlahan nama itu luntur seiring batu nisan tersebut
rapuh dan melapuk. Tidak ada orang yang mengingat atau mengetahui bahwa kita
pernah ada. Semua jejak kaki kita tidak ada yang tahu, indahnya senyum kita tak
akan ada yang menginginkan.
Aku selalu berfikir
apakah suatu saat akan seperti itu? Di zaman ini tidaklah penting menjadi orang
penting. Orang penting belum tentu orang baik. Menjadi orang penting lebih
mudah ketimbang menjadi orang baik. Oleh karena itulah menjadi orang baik itu
pekerjaan yang sangat hebat, tidak semua orang menginginkannya dan
melakukannya.
Hari ini kita
semua(entah siapa saja) mungkin mulai berpikir untuk menjadi orang penting.
Apakah sangat enak mempunyai banyak uang? Mengapa uang menjadi tujuan kehidupan
semua orang?
Pendidikan hanya
ditempuh untuk bekerja, untuk uang lebih banyak lagi. Aku mulai ragu, apakah
kita ini benar-benar manusia? Mengapa
kita tidak pernah mencoba menjadi apa yang difirmankan Tuhan “ciptaan
sebaik-baikNya”. Kita terlalu rakus, jiwa kita dipenuhi nafsu. Pendidikan seperti
ini tidak akan membawa kita menjadi orang baik. Kelak akan kukatakan pada
anakku, “pendidikan harus menjadikanmu orang baik, dengan begitu kamu akan
menjadi orang penting, setidaknya untukku”.
Karna uang begitu essensial pada saat ini... mungikin uang bukan segalanya tapi dengan uang, akan lebih banyak kesempatan dan peluang yang bisa lo lakuin.. bahkam untuk menjadi baik..
ReplyDelete