Dari sekian banyak manusia di muka bumi, mengapa kita harus mengenal orang-orang yang kita kenal sekarang? Dari sekian banyak keluarga, mengapa kita dititipkan pada rahim ibu kita dan tumbuh di keluarga tersebut? Dari sekian banyak ciptaanNya mengapa kita dipilih menjadi manusia?
Kadang ada masanya aku merasa tidak berguna, dan mempertanyakan rahasia Tuhan. Kadang jawaban yang muncul untuk mengetahui itu adalah kematian. Bukankah kita memang harus mati terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa tujuan kita telah dilahirkan? Apa visi misi kita ke bumi? Jawaban tidak asing adalah untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, aku memilih cara paling unik yaitu membiarkan aku tetap hidup dan menikmati semua penderitaan yang hadir. Aku akan hidup dengan baik, sehingga kalaupun di alam kubur aku akan menjadi golongan orang yang baik. Kalaupun reinkarnasi di kehidupan selanjutnya aku akan tetap jadi orang yang baik. Kita semua di bumi ini memegang banyak peran. Di hadapan orangtua kita, kita hanyalah seorang anak. Di hadapan guru kita, kita hanyalah seorang siswa. Di hadapan atasan kita, kita hanyalah bawahan. Di hadapan Tuhan, kita hanyalah hamba. Suatu saat aku merasa tidak berguna, aku harus mengingat kalau aku sudah memiliki banyak peran. Dari sekian banyak skenario Tuhan pada bonekaNya, mengapa kita harus risau kalau pada kenyataannya kita hanya boneka? Dari sekian banyak boneka lainnya, mengapa kita tidak saling berperan dan hidup dengan damai?
Kadang ada masanya aku merasa tidak berguna, dan mempertanyakan rahasia Tuhan. Kadang jawaban yang muncul untuk mengetahui itu adalah kematian. Bukankah kita memang harus mati terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa tujuan kita telah dilahirkan? Apa visi misi kita ke bumi? Jawaban tidak asing adalah untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, aku memilih cara paling unik yaitu membiarkan aku tetap hidup dan menikmati semua penderitaan yang hadir. Aku akan hidup dengan baik, sehingga kalaupun di alam kubur aku akan menjadi golongan orang yang baik. Kalaupun reinkarnasi di kehidupan selanjutnya aku akan tetap jadi orang yang baik. Kita semua di bumi ini memegang banyak peran. Di hadapan orangtua kita, kita hanyalah seorang anak. Di hadapan guru kita, kita hanyalah seorang siswa. Di hadapan atasan kita, kita hanyalah bawahan. Di hadapan Tuhan, kita hanyalah hamba. Suatu saat aku merasa tidak berguna, aku harus mengingat kalau aku sudah memiliki banyak peran. Dari sekian banyak skenario Tuhan pada bonekaNya, mengapa kita harus risau kalau pada kenyataannya kita hanya boneka? Dari sekian banyak boneka lainnya, mengapa kita tidak saling berperan dan hidup dengan damai?
Comments
Post a Comment